Postingan

Review Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata

Gambar
Tak ada yang lebih membuat murid gembira selain berhasil mempelajari sesuatu, dan tak ada yangmembuat seorang guru gembira selain menemukan cara untuk mengajari muridnya. (236) Judul Buku: Guru Aini Penulis: Andrea Hirata Penerbit: Bentang Pustaka Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: xii + 336 Sebagai penikmat karya Andrea Hirata, bahagia sekali rasanya begitu tahu buku terbaru Pak Cik telah lahir. Meski kali ini sedikit terlambat membaca novel Guru Aini; terbit di bulan Februari, terbeli di bulan Juni, dan baru dibaca akhir Oktober. Novel ini merupakan prekuel dari buku sebelumnya yaitu Orang-Orang Biasa. Sebelum membaca novel ini, sebaiknya kalian membaca novel Orang-Orang Biasa terlebih dahulu karena banyak poin penting dari buku sebelumnya yang berpengaruh ke alur cerita. Review novel Orang-Orang Biasa bisa kalian baca di sini . Dalam novel Orang-Orang Biasa digambarkan persahabatan 10 kawan dari kaum marginal. Konflik bermula saat salah satu anggota geng bernama Dinah

Bintang Utara

Kau polaris Terang Berkilau Tak berpindah Enggan redup Jadilah selalu bintang utaraku

Pada Lekuk Awan Biru

Gambar
Langit Aku langit. Sosok yang selalu mengamatimu. Entah kau sadar atau tidak. Dan entah sejak kapan aku senang mengamati. Mungkin sejak aku lahir. Karena mungkin itulah tugasku; mengamati. Aku menjumpaimu saat kau tengah mendamba matahari; menanti sinar hangatnya tiap pagi, berharap matahari tak pernah undur diri, pun jika ia pergi, kau akan sangat menikmati semburat jingganya. Lalu kembali menantinya esok hari. Telah lama kutahu bahwa kilau hangat matahari teramat sangat kau cintai. Hadirnya tak pernah bisa kau pudarkan. Tapi entah apa yang salah dengan diriku. Meski telah sangat jelas, tapi aku tak bisa untuk tidak melihat ke arahmu. Kerumitan akhirnya tercipta. Entah kau yang begitu rumit. Entah keadaan yang teramat rumit untuk kita. Laut Aku sang pemuja matahari yang selalu bahagia saat jingga mengusir gelap di pagi hari. Yang selalu bahagia bermandikan cahaya hangatnya. Yang tak pernah risau menyaksikan semburat jingga mengantar senja tidur. Karena eso

Musim Bergulir

Musim bergulir Serupa hati Basah, lalu kering Kemarau usai Ditutup recik musim hujan Pada awan setengah kelabu Gerimis tak pernah marah Pun pada kau Yang lebih memilih matahari Bulir bening tumpah Lebih tebal dari gerimis Tak lebih sedu dari langit Yang sedih tak disambangi bintang Pada harap yang terpintal Ajak ia pergi Tinggalkan hati yang basah Karena musim terus bergulir Diterbitkan dalam buku kumpulan puisi Menenun Rinai Hujan, proyek Sebuku bersama Eyang Sapardi Djoko Damono

Suamiku

Namaku Rima, perempuan berusia 20-an yang telah berkeluarga. Aku hidup dengan dua orang anak yang cerdas dan menggemaskan, seorang anak perempuan yang begitu manis dan seorang anak laki-laki yang tampan tak terperi. Juga seorang suami yang teramat mencintaiku. Aku termasuk dalam jajaran istri dan ibu yang menghabiskan hampir seluruh waktu di rumah. Semua kebutuhan telah dipenuhi oleh suami. Kondisi ekonomi keluarga kami pun cukup stabil berkat karir suami yang cukup mentereng. Yang kulakukan hanya menyiapkan sarapan untuk keluarga setiap pagi, menyetrika seragam suami dan anak-anak, serta mengurus hal-hal lain yang ada di rumah. Selebihnya kugunakan untuk bersantai menonton TV, belanja pakaian model terbaru setiap awal bulan, atau sekadar berkumpul dengan kawan-kawan membicarakan hal yang tak begitu penting demi menghabiskan waktu menunggu anak-anak dan suami pulang. Kehidupan yang banyak diidamkan perempuan lain, setidaknya begitulah pandangan orang-orang di sekitarku. Aku tip

Review Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata

Gambar
Judul Buku : Orang-Orang Biasa Penulis : Andrea Hirata Penerbit : Bentang Pustaka Tahun Terbit : 2019 Jumlah Halaman : xii + 300 halaman Kembali jatuh cinta pada tulisan Andrea Hirata yang selalu memukau. Sama seperti novel-novel sebelumnya, buku ini mengambil latar kampung Melayu di Belitong. Buku yang mengisahkan tentang persahabatan 10 siswa bangku belakang ini merupakan buku ke sepuluh Pakcik Hirata. Adalah Debut, Salud, Sobri, Honorun, Tohirin, Handai, Rusip, Nihe, Junilah, dan Dinah yang menjadi bintang dalam cerita ini. Jika dalam novel Laskar Pelangi Andrea Hirata mengisahkan anak-anak miskin yang cerdas dan punya mimpi besar, maka lain halnya dengan novel Orang-Orang Biasa. 10 tokoh dengan nasib serupa. Persahabatan unik yang mungkin tak kan kau temukan dalam buku mana pun. Penghuni bangku belakang yang hidup dalam garis kemiskinan, dianugrahi kecerdasan di bawah rata-rata, menjadi sasaran empuk pem bully an, berkawan dengan kesialan hidup yang terus men

Let's Get Lost in Singapore

Gambar
Sepintas saat membaca judulnya mungkin terlintas tanya di benak kalian, "kenapa harus let's get lost in Singapore? Memangnya ada ya orang yang mau tersesat? Apalagi di negeri orang. Hem, pasti tak ada yang mau lah." Tapi 'tersesat' di sini agak berbeda. Well, di tulisan kali ini akan kukisahkan bagaimana get lost in Singapore bisa jadi hal menarik yang mungkin bisa kamu coba di next  liburanmu bersama keluarga atau teman-teman. Setelah dua setengah tahun aku mengabdi sebagai seorang pendidik di salah satu sekolah swasta yang cukup ternama di kabupaten Maros, pihak direksi memberiku kesempatan berpetualang di negeri jiran bersama santri dan para guru lainnya. Sekolah kami, SPIDI—singkatan dari Sekolah Putri Darul Istiqamah—memiliki program bernama Singapore Malaysia Race yang diselenggarakan rutin setiap awal tahun. Seperti nama programnya, ini bukan jalan-jalan biasa yang seperti orang-orang lakukan pada umumnya, tapi ada race di dalamnya. Tiga hari di Si