Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Geng Bulo-bulo

Gambar
Sebetulnya tulisan ini sudah direncanakan jauh sebelum kembali ke kampus. Tapi karena sufiks 'pi' , nanti pi, malam pi, besok pi dan pi pi yang lain maka jadilah agenda nge -blog tertunda. Untung saja tidak sampai tahun depan pi . Well , supaya tidak semakin memperbanyak pi , let's start this story. Ini untuk kalian, Geng Bulo-Bulo. Belum lama rasanya pakaian hitam putih melekat di tubuh kita. Dan hari ini kita akan merasakan dunia kedua setelah kampus dengan pakaian merah kebesaran kita. Inilah KKN. Kuliah Kerja Nyata. Go to the people, live with them, learn from them, love them, start from what they know, and build what they know. Kutipan dari pembekalan KKN yang semoga benar-benar kita lakukan. Ready to Go Siang ini, semua peserta KKN pergi bersama kepala desa dan pejabat-pejabat desa yang telah menjemput mereka. Hanya kita yang tersisa. Empat Hawa dan dua Adam. Seperti tidak ada tanda-tanda kehadiran orang yang akan membawa kita ke desa yang konon katan

Tips Saat Ber-Mudik

Gambar
Jelang lebaran, salah satu tradisi di Indonesia adalah pulang kampung alias mudik. Bagi para perantau, kerinduan satu tahun harus dibayar lunas dengan berkumpul bersama keluarga di hari raya. Perjalanan panjang dan melelahkan pun rela ditempuh demi berlebaran di kampung halaman. Tapi, meski lelah menempuh perjalanan, kita tidak boleh lengah menjaga keamanan barang bawaan dan tentunya penampilan tetap harus terjaga. Kebayang kan, kalau setelah sekian lama tidak bertemu keluarga, ketika sampai kita malah berwajah kusut. Bagaimana caranya tetap waspada dan menjaga penampilan saat mudik? Simak tips berikut! 1. Bawa Barang Seperlunya Ingat hakikat mudik adalah untuk bersilaturrahmi, jadi tidak perlu membawa terlalu banyak barang bawaan yang malah akan merepotkan dalam perjalanan. Bawalah kebutuhan yang benar-benar penting, dan jika ingin membawa oleh-oleh, pilihlah yang mudah dibawa dan secukupnya saja. Yang pasti, barang bawaan kita harus tetap terjangkau pen

Best Roommate Ever

Gambar
Menurutmu dimana garis takdir mempertemukan kita? Di SMA 1 Polewali kah? Atau di Universitas Hasanuddin? Mungkin keduanya benar. Gedung SMA kitalah yang menjadi saksi awal perjumpaan kita. Aku mengenalmu melalui perantara salah seorang sahabatku. Kau teramat ceria. Bahkan sangat ceria. Mungkin kaulah manusia pertama yang kutemui dengan ekspresi wajah layaknya bunga sakura di musim semi.   Kita tidak saling akrab satu sama lain. Hanya sekedar mengetahui nama. 'Kasmi', deretan huruf itulah yang terpampang di papan namamu. Tapi kau menoleh saat orang-orang memanggilmu dengan sapaan 'Oki'. Menurutku tidak ada koneksi sama sekali yang menghubungkan antara Oki dan Kasmi. Nama yang berbeda dengan orang yang sama. Belakangan aku mencari tahu perihal namamu. "Entahlah. Sejak aku tumbuh menjadi anak-anak, yang aku tahu adalah aku memang sudah ditempeli dengan nama itu. Aku sendiri bingung kenapa nama di ijazahku berbeda dengan nama keseharianku." Tig