Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Goes to Polman

                Langit tak kunjung berhenti menangis. Bahkan semakin mengguyur. Padahal bus yang akan kutumpangi menuju kabupaten Polman sudah menunggu berjam-jam. Setelah air dari arah atas kami mulai berkurang , Nurul, Dewi, dan aku berjalan terbirit-birit meninggalkan lorong sahabat menuju kampus, tepatnya di depan auditorium Mattulada . Apa yang kami khawatirkan benar-benar terjadi. Benar saja, kami tidak kebagian kursi karena terlambat. Semua kawan kami sudah duduk manis di tempat mereka masing-masing. Alhasil, mau tidak mau, suka tidak suka kami harus duduk di lorong bus, celah antara kursi di bagian kiri dan kanan. Yang lebih parahnya, kami duduk di kursi plastik tanpa sandaran. Bayangkan betapa melelah k annya journey yang ditempuh selama kurang lebih tujuh jam. Belum menjalaninya saja sudah membuat punggung pegal setengah mati. Dan benar saja, baru beberapa kabupaten yang dilintasi, otot-otot punggungku sudah menunjukkan signal kepegalan . Tapi aku tidak sendiri merasak

Super Tri

Gambar
          Hari itu kau menepuk pundakku. sontak aku terkejut. Belum sempat aku menarik napas, kau langsung menyerangku dengan pertanyaan.           "Hei, kamu yang namanya Reskiawati Anwar?"           "Iya. Benar." Jawabku karena kurasa nama itu memang milikku.           Kemudian aku berbalik tanya. "Kenapa?"           "Dipanggil sama Ibu Hasmiah." Tandasmu.           Aku masih bingung apa yang baru saja terjadi di hadapanku. Tiba-tiba seorang anak laki-laki menghampiriku, bertanya siapa namaku, lalu menyuruhku bertemu dengan guru Bahasa Inggrisku. Beberapa detik kucerna semuanya. Menenangkan diri akibat kejutan yang tak terduga itu.           "Ibu Hasmiah? Kira-kira ada apa?" Kembali pertanyaan meluncur dari bibirku.           "Disuruh latihan debat Bahasa Inggris. Ditunggu di mushallah. Juga ada beberapa teman di sana. Secepatnya ke sana." Tukasmu panjang lebar.           "Oh. Baiklah." Kemudian kau berlalu

Terdiam Membisu

Terduduk aku dalam ruang Enggan bersuara, enggan memandang Rekaman hidup terus berputar Dentuman dan longlongan itu Ingin kubungkam hingga membisu Air muka yang tak terdefinisi Melilit ruang dalam setiap elemennya           Meringis dalam kekakuan           Empati dalam keangkuhan           Menciut dalam kebisuan           Buram dalam ketidakpastian           Ingin kusihir insan-insan itu           Sungkan bersuara, sungkan memandang           Usik berganti damai Kamar kost, kala mentari merekah.

Back to December

Gambar
          Masih segar di benakku liburan semester bersama EXON.COM (Exact One Community) Desember tahun lalu. Liburan kelas terspesial yang pernah kualami. Begitu banyak kenangan yang kami goreskan di bangku SMA. Ditambah lagi dengan trip ke Malino. Belum pernah aku menemukan jiwa-jiwa yang penuh solidaritas seperti mereka. Beruntung sekali bisa mengenal kalian. Kalau boleh meminjam kalimat kak Nendenk, aku ingin sekali mengatakan bahwa 'aku banyak mencintai kalian'. :)                                                              Togetherness in a raincoat                                                          What an unforgettable moment!     December, 2011           Seperti judul lagu Taylor Swift, Back to December . Yah. Kenangan di bulan Desember itu terulang lagi padaku. Tapi dengan saudara-saudara yag berbeda. Dengan mereka, ukhti dan akhi yang berada dalam naungan FLP. Perjalanan ini adalah rangkaian TOWR (Training Of Writing Recruitment) IV Ranting Unha

Jumat Pagi

Jumat pagi Setelah aku bangkit dari alam mimpiku Alam nyata menjemput di pelupuk mata Seperti kemarin, seperti minggu lalu, dan seperti berbulan-bulan yang lalu Kudapati diriku terbangun di ruangan ini Ruangan berukuran 2x3 meter Tidak ada yang asing Tidak seperti bulan-bulan kemarin Aku masih beradaptasi Hari ini aku melanjutkan adaptasi itu Adaptasi yang naik kelas menjadi pembauran Kembali kurenungkan niat suciku ke tempat ini Harus tetap berlanjut tentunya Jumat pagi Semangat pagi bergejolak di sanubari Teguhkan hati kuatkan iman Agar niat suci itu tetap berada di koridornya Kupinta pada-Mu 'tuk tetap menuntunku Berjalan di rute yang Kau ridhahi Jumat pagi Banyak agenda hari ini Menyelesaikan misi yang tertunda kemarin Dan melanjutkan misi yang belum terjamah Semoga Kau senantiasa di sampingku Kamar kost, 7 Desember 2012

SENDIRI LAGI

          Malam semakin pekat. Suara jangkrik-jangkrik centil di luar sana seakan berlomba menghasilkan suara termanis mereka. Tapi mata tak kunjung terkatup. Sesekali suara longlongan anjing membahana. Rasa takut mulai menyerang. Enggan aku mematikan lampu. Kubiarkan pancaran hangatnya menerangi seisi ruangan. Benda mungil bernama kipas angin sedari tadi setia menghembuskan angin konstannya. Aku bangkit dari pembaringan. Kutekan tombol turn off. Kasihan juga melihatnya bekerja keras terus-menerus.           Gawat. Perutku mengamuk minta diisi. Tidak ada makanan. Bagaimana ini? Tidak mungkin aku menyelinap di kegelapan malam mencari gorengan yang sudah menjadi menu utama hampir di setiap waktu makanku. Meskipun sebenarnya tidak terlalu gelap di luar sana. Lampu jalan masih menerangi sisi jalan lorong tempat tinggalku. Tapi tetap saja aku diselimuti rasa takut yang sesungguhnya sejak tadi menyerangku.           Akhirnya kusendiri lagi. Seperti lirik lagu salah satu girlband yang te
CICUK MARICUK Mengenakan seragam putih abu-abu adalah impianku sejak dulu. Yah duduk di bangku SMA. Ditempatkan di kelas X indeks delapan, membuatku begitu bahagia karena bisa mendapatkan teman-teman baru yang sangat baik dan menyenangkan. Tapi kebahagiaanku bertambah setelah mengenal seseorang yang sangat patut disebut sebagai sahabat.             Menguasai bahasa Inggris adalah salah satu keinginan terbesarku. Untuk itu, selain kursus aku juga mencoba mengikuti salah satu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di sekolahku. Kegiatan itu adalah bimbingan debat bahasa Inggris.             Inilah yang menjadi jembatan pertemuan kami. Hari pertama bimbingan, dia ditunjuk pertama untuk membawakan argumennya tentang motion yang sedang hangat diperbincangkan. Jenius, cool , penuh wibawa, dan sedikit bicara. Begitulah kesan pertama aku mengenalnya.             Baru berselang beberapa minggu kami belajar debat. Tapi lomba debat di tingkat provinsi sudah diselenggar

Some Wise Words

Some wise words I found in my book, “I Love You Friends” (Kisah-Kisah Mengharukan tentang Persahabatan) “Kawanku, kamu dan aku akan tetap asing terhadap kehidupan, terhadap satu sama lain, dan terhadap diri masing-masing, sampai ketika hariketika kamu berbicara dan aku mendengar, menganggap suaramu suaraku; dan ketika aku berdiri di hadapanmu, mengira diriku beridiri di muka cermin.” -Kahlil Gibran “Pada akhirnya kita tidak akan mengingat kata-kata yang diucapakan musuh kita, tapi diamnya sahabat-sahabat kita.” -Martin Luther King Jr. “Rasanya aku tidak pernah mendapatkan diriku sebegitu bahagia seperti saat jiwaku mengingat sahabat-sahabat baikku.” -William Shakespeare “Anda bisa mendapatkan jauh lebih banyak teman dalam dua bulan dengan menjadi benar-benar tertarik dengan orang lain, daripada yang Anda dapatkan selama dua tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik pada Anda.” -Bernard Meltzer “Persahabatan akan selau memaafkan dan melupakan kesalahan. Persahabatan ben